Aku bilang padamu bahwa aku merindukanmu. Aku bilang bahwa aku tak ingin menganggu pekerjaanmu dan bersikap egois untuk menganggumu.
Kamu bilang tak apa-apa. Maka, aku pun mengobrol sedikit denganmu, menanyakan apa kegiatanmu? Kamu mengatakan bahwa kamu sedang mengambil cuti kerja. Hatiku sedikit gembira. Itu menandakan bahwa aku dapat berbincang denganmu lebih lama tanpa menganggumu, mungkin seharian. Sampai kamu mengatakan bahwa kamu ada kegiatan lain di luar pekerjaanmu. Kamu ingin melanjutkan untuk membaca novel 'kita' itu.
Okay. Tak apa.
Walau, sebenarnya biasanya aku sibuk sekalipun, aku tetap menempatkan diri untuk mengobrol denganmu.
Aku berpikir, apakah yang sedang mengobrol denganmu adalah orang itu, kamu akan mengesampingkan kegiatan di luar pekerjaan itu dan ikut mengobrol dengannya seharian? Dan jika kamu selesai membaca novel itu, akankah kamu mengajakku atau dirinya untuk berbagi kisah?
Aku menertawakan diri sendiri.
Sungguh. Aku bertanya-tanya pada diri sendiri. Apa yang dapat aku harapkan darimu? Kamu? Hanya menganggapku sebatas saudara perempuan saja mungkin. Aku tak butuh itu. Aku sendiri tak butuh kasih sayang seorang kakak darimu, aku sudah punya sendiri. Aku hanya butuh hatimu ada padaku dan sudah menghempaskan orang itu dari hatimu selamanya.
Ya. Mungkin permintaan itu terlalu besar dan tak pantas aku memintanya.
Siapalah aku? Aku hanya temanmu yang kebetulan lebih dekat denganmu saja. Aku hanya sesosok gadis kecil yang hanya bisa kamu sayang tanpa cinta. Ya. Kamu sering mengatakan kamu sayang padaku, tapi aku adalah gadis kecil yang serakah. Aku butuh cintamu seutuhnya.
Cintamu seutuhnya? Bisakah aku mendapatkannya? Mungkin tidak.
Namun, aku masih tetap mencintaimu.
I'm sitting down here but hey you can see me
Kinda invisible you don't sense my stay
Not really hiding, not like a shadow
Just thought I would join for one day
I'm sitting down here
But hey you can't see me